Rabu, 23 Maret 2011

"Senyuman Dari Mata Menutupkan"

Apa Dok ? Ibu saya terkena leukemia ? separah itukah Dok?
apa bisa disembuhkan Dok ?
Dokter hanya diam seraya berkata; Insya Allah, berdo’a lah kepada Allah
(percakapan kecil dikala itu antara Farid dan Dokter)

Apakah Ibu bisa disembuhkan ? apakah Ibu dapat hadir dengan senyuman
setelah tahu  akan keadaan ?
(besit hati kian menjadi)

Farid : Assalamu’alaikum,Wr,Wb,,,,
           “bu, ibu, ibu dimana ?,,,,
(kenapa Ibu tidak menjawab ?, ada apa ini ?, Ibu dimana ?, ; besit Farid dalam hati,
kemudian Farid mencari di beberapa sudut ruangan, ternyata, didapati Ibu tidur
lelap di atas tempat tidur Farid, sejenak Farid memperhatikan seraya berkata;
“Farid sayang sama Ibu, Farid akan jagain Ibu”, kemudian Farid datang menghampiri,,,,

Farid : “bu, bangun, ini Farid sudah pulang,,,,
Ibu    : “oh, kamu nak, sudah pulang rupanya, maafin Ibu ya, Ibu tidur sampai tidak
             tidak mendengar suara kamu,,,,
Farid : “justru Farid yang minta maaf bu, maafin Farid karena telah menggangu
             waktu istirahat Ibu,,,,
Ibu    : “kamu tidak mengganggu kok nak, kamu sudah makan ?,,,,
Farid : “belum bu,,,,
Ibu    : “ya sudah kalau begitu, Ibu siapkan makanan, lekas kamu ganti seragam kamu,,,,
(segera setelah itu Farid langsung ke kamarnya kemudian mengganti seragamnya)

(Ibu sudah menunggu di ruang makan, tak lama kemudian,
Farid pun datang menhampiri)

Farid : “ibu sudah makan ?,,,,
Ibu    : “sudah tadi, sebelum kamu pulang,,,,
(begitu lahapnya Farid makan, sampai Ibu memperhatikannya)
Ibu    : “lahap sekali kamu nak, pasti sebelumnya kamu lapar sekali ya ?,,,,
Farid : “enak sekali masakan Ibu, baru kali ini mencicipi
             masakan yang rasanya Lezat seperti ini,,,,
Ibu    : “bisa saja kamu nak, ya sudah kalau begitu, habiskan makanan mu,,,,
Farid : (membalas dengan Senyuman ke arah Ibunya,,,, ^_^)

(Beberapa Minggu kemudian)

Farid : Assalamu’alaikum,Wr,Wb,,,,
           “bu, ibu, ibu dimana ?,,,,
(kenapa Ibu tidak menjawab ?, ada apa ini ?, Ibu dimana ?, ; besit Farid dalam hati,
kemudian Farid mencari di beberapa sudut ruangan, ternyata, didapati Ibu tidur
lelap di atas tempat tidurnya, sejenak Farid memperhatikan surat yang ada
di genggaman Ibunya, kemudian Farid perlahan membaca surat itu;
“Ibu tahu dengan keadaan ini, Ibu tahu akan penyakit yang mendera ini,
  Ibu tahu kamu berusaha menjaga atau merawat Ibu, Ibu Ikhlas dengan ketentuan ini,  
  Ibu cinta dan sayang sama kamu, maafin Ibu dengan keadaan yang seperti ini”

(Sesaat setelah itu, Farid segera membangunkan Ibunya, tapi, tiada sedikitpun badan atau tubuh
yang  tergerakkan, yang didapati hanya ada Sebuah Senyuman dari Mata Menutupkan)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar