( Pagi hari ketika Aksan sedang duduk sambil makan,
datang seorang Pak Tua dari Kejauhan dengan Seraya Ucapan )
"Minta Sedekahnya Nak, sudah dua hari ini Bapak belum makan"
- Tidak ada Pak, ini saja saya lagi makan, Bapak malah datang,
mengganggu selera makan orang saja, sudah pergi sana Pak.
- Tolong Nak, Bapak sangat lapar sekali.
- Memangnya Bapak tidak punya Anak apa ?, tanggung jawab mereka sebagai anak dimana ?,
masa orang tuanya ditelantarkan seperti ini, sudah sana pergi Pak !.
( Keesokan harinya di waktu yang sama, Bapak Tua itu melintas dan
berdiri tepat di depan rumah Akmal )
"Minta Sedekahnya Nak, sudah tiga hari ini Bapak belum makan"
- Sebentar ya Pak, saya ambilkan dulu makanan di Dapur.
( Tanpa sepengetahuan Akmal, ternyata diam - diam Aksan memperhatikan )
- Itu kan Bapak Tua yang kemarin meminta - minta di rumah ku,
sekarang meminta - minta di rumah Akmal, mau apa tuch si Akmal ?, hmm,,,,
( Dengan rasa Penasaran yang sangat, akhirnya Aksan memutuskan untuk mencari tahu )
- Oh, ceritanya ada orang yang mau memberikan Sedekah nich ?,
ech, ada si Bapak yang kemarin, masih belum makan Pak ?,
masih mencari makanan dari orang Pak ?.
- Astaghfirullah, Aksan !, sudah cukup, Bapak Tua ini tidak meminta kepadamu,
lalu kenapa kamu seperti Cacing Kepanasan saja, datang - datang bicara tidak karuan,
tidak malu kamu dengan Latar Pendidikan ?,
jika memang kamu tidak mau Memberi jangan lebih banyak Menggurui,
satu hal yang perlu kamu ketahui, aku bukan orang yang seperti kamu tuduhkan,
silahkan angkat kaki kamu dari Pelataran rumah ku !.
- Baik, dasar orang Miskin belagu, sok banyak uang !
( Dengan Emosi yang sudah berkecamuk, hampir saja Akmal menghajar Aksan,
dengan sigap, Bapak Tua Peminta menenangkan Akmal )
- Sabar Nak, "Inallaha Ma'asobirin" "Sesungguhnya Allah itu berserta orang - orang yang sabar",
jiwamu hampir sepenuhnya dikuasai Syaitan, dia akan benar - benar tertawa jika tadi kamu menghajar Aksan,
biarkanlah anak itu, biarkan ia dengan sesuka Hatinya, Bapak sudah melihat Keikhlasan dan Ketulusan kamu,
kamu orang baik, jangan sampai karena perihal tadi Nilai Amalan mu menjadi Rusak.
- Astaghfirullah,,,, Astaghfirullah,,,, Astaghfirullah,,,,
maafin Akmal Pak, Akmal tersulut Emosi, Akmal hanya tidak suka dengan Sikap dan Perilakunya.
( Hanya dengan Senyuman ^_^, lantas Bapak Tua Peminta membalas gurauan Akmal )
- Oh ya, Bapak kan belum minum sehabis makan tadi, sebentar ya Pak, saya ambilkan minum dulu
( Betapa terkejutnya Akmal setelah tahu bahwa Pak Tua Peminta sudah tidak ada,
kesana kemari sudah dicarinya, tapi tetap tidak ada, dengan Keheranan yang sangat Akmal didera )
( Lalu, keesokan Harinya, di Rumah Aksan banyak orang Mengerumuninya )
"Tidak,,,, Tidak,,,, Tidak,,,, jangan bawa Harta Benda milik saya Pak,
lalu, kenapa Rumah kami juga disita ? kenapa Pak ?"
- Maaf, dikarenakan Orang Tua anda Terlilit Hutang dengan Besarnya,
lalu Orang Tua anda berniat Meminjam Dana dari kami Semua,
dengan Masa Tempo, lalu kami menyetujui Peminjamannya,
sekarang, sudah Jatuh Masa Temponya, Orang Tua anda tidak bisa Melunasinya,
jadi, dengan terpaksa, kami menyita Harta Benda berserta rumahnya, maaf.
datang seorang Pak Tua dari Kejauhan dengan Seraya Ucapan )
"Minta Sedekahnya Nak, sudah dua hari ini Bapak belum makan"
- Tidak ada Pak, ini saja saya lagi makan, Bapak malah datang,
mengganggu selera makan orang saja, sudah pergi sana Pak.
- Tolong Nak, Bapak sangat lapar sekali.
- Memangnya Bapak tidak punya Anak apa ?, tanggung jawab mereka sebagai anak dimana ?,
masa orang tuanya ditelantarkan seperti ini, sudah sana pergi Pak !.
( Keesokan harinya di waktu yang sama, Bapak Tua itu melintas dan
berdiri tepat di depan rumah Akmal )
"Minta Sedekahnya Nak, sudah tiga hari ini Bapak belum makan"
- Sebentar ya Pak, saya ambilkan dulu makanan di Dapur.
( Tanpa sepengetahuan Akmal, ternyata diam - diam Aksan memperhatikan )
- Itu kan Bapak Tua yang kemarin meminta - minta di rumah ku,
sekarang meminta - minta di rumah Akmal, mau apa tuch si Akmal ?, hmm,,,,
( Dengan rasa Penasaran yang sangat, akhirnya Aksan memutuskan untuk mencari tahu )
- Oh, ceritanya ada orang yang mau memberikan Sedekah nich ?,
ech, ada si Bapak yang kemarin, masih belum makan Pak ?,
masih mencari makanan dari orang Pak ?.
- Astaghfirullah, Aksan !, sudah cukup, Bapak Tua ini tidak meminta kepadamu,
lalu kenapa kamu seperti Cacing Kepanasan saja, datang - datang bicara tidak karuan,
tidak malu kamu dengan Latar Pendidikan ?,
jika memang kamu tidak mau Memberi jangan lebih banyak Menggurui,
satu hal yang perlu kamu ketahui, aku bukan orang yang seperti kamu tuduhkan,
silahkan angkat kaki kamu dari Pelataran rumah ku !.
- Baik, dasar orang Miskin belagu, sok banyak uang !
( Dengan Emosi yang sudah berkecamuk, hampir saja Akmal menghajar Aksan,
dengan sigap, Bapak Tua Peminta menenangkan Akmal )
- Sabar Nak, "Inallaha Ma'asobirin" "Sesungguhnya Allah itu berserta orang - orang yang sabar",
jiwamu hampir sepenuhnya dikuasai Syaitan, dia akan benar - benar tertawa jika tadi kamu menghajar Aksan,
biarkanlah anak itu, biarkan ia dengan sesuka Hatinya, Bapak sudah melihat Keikhlasan dan Ketulusan kamu,
kamu orang baik, jangan sampai karena perihal tadi Nilai Amalan mu menjadi Rusak.
- Astaghfirullah,,,, Astaghfirullah,,,, Astaghfirullah,,,,
maafin Akmal Pak, Akmal tersulut Emosi, Akmal hanya tidak suka dengan Sikap dan Perilakunya.
( Hanya dengan Senyuman ^_^, lantas Bapak Tua Peminta membalas gurauan Akmal )
- Oh ya, Bapak kan belum minum sehabis makan tadi, sebentar ya Pak, saya ambilkan minum dulu
( Betapa terkejutnya Akmal setelah tahu bahwa Pak Tua Peminta sudah tidak ada,
kesana kemari sudah dicarinya, tapi tetap tidak ada, dengan Keheranan yang sangat Akmal didera )
( Lalu, keesokan Harinya, di Rumah Aksan banyak orang Mengerumuninya )
"Tidak,,,, Tidak,,,, Tidak,,,, jangan bawa Harta Benda milik saya Pak,
lalu, kenapa Rumah kami juga disita ? kenapa Pak ?"
- Maaf, dikarenakan Orang Tua anda Terlilit Hutang dengan Besarnya,
lalu Orang Tua anda berniat Meminjam Dana dari kami Semua,
dengan Masa Tempo, lalu kami menyetujui Peminjamannya,
sekarang, sudah Jatuh Masa Temponya, Orang Tua anda tidak bisa Melunasinya,
jadi, dengan terpaksa, kami menyita Harta Benda berserta rumahnya, maaf.